Kata overclock mungkin menjadi bahasa
asing bagi seorang pemula yang tertarik dibidang hardware. Tetapi bagi
mereka yang sudah mahir dibidang hardwawe, kata tersebut merupakan
sebuah kata baku dan digunakan dalam kehidupan sehari hari. Bahasa
overclock disusun dari dua kata yaitu over dan clock yang artinya
melakukan setup mainboard clock bagi processor maupun sebuah VGA. Kata
overclock dikonotasikan dengan membuat computer lebih cepat.
Entah
kapan dimulai para hobbiest melakukan overclock. Diperkirakan
overclock sudah dimulai pada tahun 1985. Kalau tidak salah, computer
pertama yang dijual yaitu jenis PC XT dengan processor tipe Intel
(8088) dan dibuat lebih cepat bekerja dengan procesor dari NEC V20.
Maklum kecepatan pada computer PC XT dahulu luar biasa lambatnya.
Jangankan kata sistem Linux atau Windows. Yang kita kenal saat itu
hanyalah PC-DOS IBM sebagai sistem operasi sebuah computer. DOS
hanyalah berbentuk disket sudah dapat dijadikan storage pada computer
termasuk sistem operasi. Pada tahun itu tidak banyak orang mengenal
tentang harddisk ataupun memory seperti jenis. Hardware masih sangat
mahal dan sederhana. Bahkan tidak pernah terdengar kata giga seperti
sekarang ini. Memory masih dalam hitungan Kilobyte, harddisk pertama
berukuran sangat besar dengan beberapa puluh megabyte
Overclock
mulai dilakukan ketika processor 486 DX dan Pentium Klasik pertama.
Tetapi memacu processor hanya dapat dilakukan dengan jumper pada
mainboard. Misalnya Pentium 166Mhz dijumper menjadi kecepatan 200Mhz,
sedikit sekali perbedaan antara 166Mhz dan 200Mhz. Tetapi cukup
lumayan untuk kecepatan pada tahun ini.
Ramainya
overclocker dimulai pada 1997 ketika Intel mengeluarkan processor
jenis Celeron berkecepatan 300Mhz dengan jenis slot 1 dan ramai ramai
dipacu menjadi 450Mhz. Saat itulah muncul para overclocker yang mulai
memacu processor sampai batas terakhir.
Perusahaan
Taiwan saat itu sudah menguasai dibidang hardware membuat mainboard
dengan option yang dapat disetup oleh pemakai. Munculnya Abit dengan
mainboard untuk setup via BIOS dan mainboard jumperless. Abit pertama
mengumumkan mainboard dengan jumper minimal dan pemakai dapat melakukan
setup pada BIOS untuk kecepatan processor.
Apakah sebenarnnya tujuan overclock
Tujuan utama melakukan overclock adalah memacu sebuah processor VGA dan CPU agar lebih cepat bekerja.
Tetapi
saat ini untuk dengan teknologi yang ada, memungkinkan seseorang
memiliki kemudahan membuat computer dengan overclock. Misalnya
seseorang ingin memacu computer lebih cepat bekerja dengan processor
yang lebih murah untuk menyamai computer yang memiliki processor lebih
cepat dan mahal. Misalnya mengunakan processor seharga 1 juta tetapi
mampu memiliki kecepatan yang hampir atau melebihi computer dengan
procesor lebih mahal
Ada
juga tujuan khusus yang menjadi trend setelah tahun 2000. Misalnya
untuk aplikasi game. Dengan melakukan overclock , sebuah computer akan
lebih cepat dan lebih nyaman dinikmati. Dengan overclock semua
perangkat akan meningkat. Fungsi yang terakhir inilah tujuan paling
umum digunakan. Karena tersedianya perangkat tambahan hampir semuanya
tersedia, serta didukung oleh perusahaan mainboard untuk memasukan
sistem overclock pada BIOS. Sayangnya, ketika itu belum semua
perkembangan telah sempurna. Karena masih terbatasnya perangkat seperti
memory, mainboard dan heatsink yang tidak selengkap sekarang ini.
Bagaimana melakukan overclock.
Melakukan
overclock sebenarnya melakukan setup kecepatan clock CPU pada BIOS.
Bila processor dengan kecepatan 1.6Ghz dengan bus 100Mhz, artinya
processor bekerja pada kecepatan 16X100Mhz akan menghasilkan kecepatan
processor 1600Mhz atau 1.6GHz. Dengan merubah bus pada option BIOS
misalnya dari 100Mhz menjadi 133Mhz maka computer akan bekerja dengan
kecepatan 2.1GHZ atau 16X133Mhz dengan hasil 2.1Ghz atau 2.128Mhz.
Apakah sedemikian mudah melakukan overclock. Betul, hanya dengan cara
inilah computer dapat dipacu dan sedemikian mudahnya seseorang
melakukan overclocking.
Berapa mahal dari biaya overclock.
Biaya
overclock bisa bervariasi. Bila anda melakukan overclock sebuah
computer yang tidak terlalu tinggi, misalnya dengan mempercepat laju
processor menjadi 10% atau 20% lebih cepat. Mungkin anda tidak
memerlukan biaya tambahan. Perubahan hanya dilakukan pada BIOS saja.
Contoh
anda mengunakan procesor 1.6Ghz, lalu memacu menjadi 2.1Ghz. Dengan
heatsink standard, pada kecepatan tersebut masih diposisikan aman bagi
computer dan dapat dilakukan dengan mudah.
Tetapi
bila dilakukan overclock cukup tinggi, misalnya diatas 25%, umumnya
akan muncul kendala terjadi pada panas processor. Karena disain
heatsink standard sebagai pendingin processor dibuat terbatas untuk
kecepatan tertentu. Kendala pada panas processor dapat diperbaiki
dengan menganti heatsink non standard. Dengan heatsink non standard
maka processor terhindar dari hang atau malfunction karena terlalu
panas bekerja. Atau dibantu pada sirkulasi udara didalam untuk
memperbaiki sistem pendingin computer.
Kenapa panas menjadi momok dari kegiatan overclock. Dengan peningkatan kecepatan, dampak akan membuat processor menjadi panas.
Lalu
dimana tingkat kemahalan dari kegiatan overclock. Bila anda melakukan
overclock pada processor saja, tanpa memperbaiki perangkat lainnya.
Hal ini dapat dikatakan murah. Tetapi bila anda berkeinginan
mengoptimalkan seluruh perangkat yang ada, termasuk memory, mainboard
premium, VGA top-end, power supply, pendingin bahkan case yang khusus
di disain untuk overclocking. Disitulah nilai mahal yang harus
disediakan. Karena perangkat khusus yang disediakan memang memiliki
kelebihan tersendiri.
Memiliki
sebuah computer dengan tingkat hardware paling optimal hampir sama
seperti membeli sebuah PC dengan harga 2 buah PC. Contoh saja, dahulu
ada seorang pemula menginginkan pendingin yang baik bagi computer
karena telah dioverclock. Untuk menghemat dia membeli fan berkecepatan
7.200RPM 80mm akan lebih murah dibandingkan membeli heatsink bagus
tetapi lebih mahal. Beberapa hari kemudian, dia kembali menganti
heatsink 7.200RPM dengan heatsink baru. Dikatakan , ketika fan
dipasangkan didalam case ternyata malah membuat seluruh meja kerjanya
ikut bergetar.
Apa yang perlu diperlukan untuk melakukan overclock.
Mudah
untuk membuat processor agar dapat dioverclock, tetapi dampaknya
cukup luas bagi hardware lain. Bila berbicara pada computer yang ada
saat ini, melakukan overclock akan berdampak bagi hardware seperti
sistem I/O, VGA dan lainnya.
Mengoverclock
sebuah processor beberapa MHz juga akan memacu kinerja bagian lain
seperti memory, PCIe, PCI dan AGP clock. Artinya bila procesor dengan
kecepatan bus 100MHz dipacu menjadi 120MHz (20%), maka kecepatan clock
hardware lain juga meningkat. Demikian juga kecepatan memory akan
dipacu mengikuti kecepatan processor yaitu sekitar 20%.
Banyak
kesalahan terjadi bagi pemula karena tidak terlalu mengenal
perhitungan, kemampuan serta batasan dari hardware. Untuk itu kita bagi
dari masing masing hardware yang terkait satu sama lain karena secara
langsung akan terkena dampak ketika processor dipacu diatas standard.
Dengan memacu overclock pada processor terdapat 3 hal penting
- Processor
memiliki batas kecepatan tertentu, semakin tinggi maka semakin panas
dan tidak stabil. Menghadapi panas hanya dapat dihadapi dengan sistem
pendingin yang baik. Menganti pendingin jenis tertentu akan menjaga
keberhasilan ketika melakukan overclock.
- Semakin tinggi
multiplier sebuah processor akan semakin tidak stabil. Umumnya mereka
yang ingin melakukan overclock mengambil inisiatif dengan jalan
membeli processor bermultiplier rendah. Dengan multiplier rendah, maka
kecepatan processor memiliki persentas lebih tinggi plus lebih murah.
Misalnya anda mengunakan processor 2.4Ghz dengan multiplier 12 X
200Mhz akan mudah dipacu menjadi 3Gz dengan bus 250Mhz dann terjadi
peningkatan 25%. Dibandingkan anda mengunakan processor 3GHz dengan
bus 200Mhz dan multiplier 15 X 200Mhz yang mengharuskan bekerja pada
3.75Ghz dengan bus 250Mhz akan sulit untuk stabil bekerja
- Daya
power untuk processor. Kita mengenal dengan overvoltage. Dengan
menambahkan voltage bagi processor akan menjaga kestabilan computer.
Bila overclock dilakukan pada batas wajar, overvoltage jarang
dilakukan. Tetapi pada overclock yang cukup extreme, overvoltage
umumnya menjadi pilihan terakhir yang diambil. Dampaknya kembali kepada
point pertama yaitu semakin panasnya processor. Mengapa overvoltage
dilakukan. Semakin cepat processor bekerja, semakin besar daya atau
power yang dibutuhkan. Dengan menambah supply power bagi processor
dengan peningkatan voltage atau overvoltage akan memberikan power yang
cukup ketika processor bekerja diatas kecepatan standard. Untuk
meningkatkan daya bagi procesor, pada BIOS setup terdapat option Vcore.
Angka Vcore inilah yang dimainkan agar processor menjadi lebih stabil
Dampak pada chip-set dan kestabilan hardware lain.
Setelah
membahas kendala overclock processor, kita kembali melihat dasar dari
bus clock pada sistem computer. Melihat dari bagian mainboard,
terdapat pembagian kecepatan yang sama agar sinkron bekerja dari tiap
tiap hardware.
Melihat
pembagian bus tersebut anda dapat menganalisa. Bila sebuah computer
dengan kecepatan processor 100Mhz pada bus external, lalu dipacu
menjadi 120Mhz. Dampaknya perhitungan clock pada device PCIe, AGP dan
ISA bus juga meningkat 20% lebih cepat. Contoh saja bila sebuah VGA
AGP dengan bus 66Mhz, dengan kecepatan chip-set yang dipacu 20% saja
akan memaksa VGA bekerja pada kecepatan 80Mhz. Artinya akan sulit
membuat VGA tetap stabil ketika memainkan game. Atau anda mengunakan
harddisk jenis SATA yang sensitif terhadap perubahan, ketika melakukan
overclock bisa saja menyebabkan kegagalan harddisk bekerja.
Sebelum
perusahaan mainboard membuat option pengunci PCIe/AGP dan PCI, cara
paling mudah adalah mencari titik aman pada clock internal. Ketika
seseorang melakukan overclock, 20% mungkin malah membuat hardware
tidak stabil. Tetapi meningkatkan kecepatan pada overclock 30% malah
hardware berjalan normal. Titik 30% adalah titik aman yang diambil
para overclock. Perhitungan titik aman tersebut berbeda beda baik pada
jenis procesor yang ada.
Kendala
pada peningkatan kecepatan bagi chip-set dengan overclock, saat ini
bukanlah sebuah masalah. Beberapa perusahaan mainboard telah mendisain
agar computer bekerja lebih stabil dengan penambahan option baru
untuk pengunci dari clock hardware. Option ini berfungsi sebagai
pengunci agar clock dari hardware lain tidak ikut naik mengikuti
kecepatan clock processor. Ketika processor bekerja pada kecepatan non
standard, maka ketiga bagian tersebut akan tetap sama bekerja seperti
kecepatan standard.
Persiapan dan tahapan overclock
Karena
overclock adalah kegiatan trial and error atau coba coba. Tahap
paling awal adalah anda harus mengetahui dimana tempat untuk melakukan
reset BIOS bila computer terkunci ketika dilakukan overcloking. Bila
BIOS tidak dapat melakukan boot secara normal, maka pengembalin agar
mainboard dapat berkerja kembali dengan melakukan reset BIOS pada untuk
mengembalikan BIOS diposisi default.
Hal
lain adalah kesabaran. Coba melakukan peningkatan kecepatan processor
secara tahap demi tahap. Melakukan peningkatan secara berlebihan
hanya akan mengacaukan analisa anda. Melakukan overclock dengan
perlahan akan lebih mudah berhasil, dan menganalisa sesaat apakah
computer sudah dapat bekerja dengan baik. Dan coba nikmati beberapa
aplikasi apakah semua sudah berjalan normal sebelum meningkatkan
kecepatan processor lebih tinggi lagi.
Bila
terjadi kegagalan misalkan computer mengalami hang, blue screen atau
gagal menjalankan aplikasi tertentu. Kembalilah menganalisa pada
bagian hardware. Dan mencari dibagian manakah yang membuat computer
gagal dilakukan overclock.
Beberapa bagian yang sering menyebabkan kegagalan karena overclock :
- Memory umumnya paling dominan. Ketika overclock terjadi, bagian memory harus mengimbangi kecepatan processor.
- Panas yang berlebihan terjadi pada processor bila mengunakan heatsink standard
- Kekurangan daya pada processor karena mainboard atau power supply yang tidak memadai
- Kemampuan mainboard yang tidak menunjang, atau tidak di disain untuk overclocking
- Kemampuan perangkat hardware lain tidak mampu bekerja pada kecepatan overclock
Bagian yang paling penting pada overclock adalah memory dan power supply
Beberapa
tahun lalu anda pasti pernah mengenal memory jenis SDRAM dengan
kecepatan PC100, PC133 dan PC150. Saat ini perkembangan kecepatan
memory DDR dibagi dengan PC2100, PC2600 dan PC3200. Dan jenis DDR2
juga dibagi lagi menjadi PC4300, PC5400 dan selanjutnya. Dan terakhir
teknologi dual channel agar memory memberikan bandwidth lebih besar
dengan 2 buah modul memory yang harus dipasang bersama sama.
Kita
ambil contoh Pentium III dengan kecepatan 500Mhz bus 100Mhz. Untuk
mengoverclock menjadi 667Mhz maka computer harus dilakukan setup dengan
bus 133Mhz. Dan memory dari standard PC66/PC100 harus diganti dengan
PC133 dan PC150
Bila
anda mengunakan jenis Pentium 4 1.6Ghz dengan memory DDR dan bus
100Mhz maka computer cukup mengunakan PC2100. Tetapi dengan kecepatan
overclock dari 100Mhz menjadi 133Mhz maka computer idealnya mengunakan
memory berkecepatan PC2700/DDR333.
Pilihan
dari kecepatan memory sebenarnya bukan masalah ketika mengoverclock
processor. Hanya untuk mengoptimalkan kinerja computer, diperlukan
sebuah kemampuan memory juga. Bila tujuan overclock untuk memaksimalkan
seluruh kinerja sebuah computer maka kecepatan memory menjadi adalah
hal yang mutlak .
Sebagai
contoh, mengunakan processor berkecepatan 200Mhz dengan dual channel
memory untuk optimalnya memiliki kinerja pada memory dengan DDR memory
berkecepatan DDR PC3200. Apakah memory berkecepatan PC2700 atau
PC2100 tidak dapat digunakan. Jawabannya : tetap dapat digunakan.
Beberapa mainboard saat ini sudah memasukan option multiplier atau
pembagian bagi kecepatan memory dengan processor. Dengan menurunkan
kecepatan multiplier memory maka computer dapat mengunakan kecepatan
memory lebih rendah
Dampak
menurunkan multiplier memory tentu bertentangan dengan tujuan
overclock. Disatu sisi kecepatan processor meningkat, disisi lain
yaitu kecepatan memory menjadi menurun. Apakah yang terjadi jika
kecepatan memory diturunkan. Tentu bagian memory hanya menghasilkan
bandwidth lebih rendah atau memiliki kecepatan tranfer lebih rendah
karena rendahnya clock yang dikurangi. Pada sisi processor atau CPU
sedang bekerja cepat, disisi memory malahan terjadi kelambatan pada
tranfer data antara processor ke memory. Hasilnya tentu menjadikan
performa computer sedikit lebih rendah
Pemakaian
multiplier memory hanya berguna bila memory tidak sanggup bekerja
terlalu tinggi ketika processor dilakukan overclock. Sebagai contoh
anda mengunakan jenis DDR PC3200 jenis standard yang ada dipasaran.
Dengan peningkatan kinerja processor dengan overclock, umumnya terjadi
kegagalan pada memory. Karena memory tidak mampu bekerja diluar batas
kecepatan standard. Pilihannya adalah menurunkan kecepatan multiplier
1 step dari kecepatan yang ada.
Sebagai
contoh pada gambar dibawah ini. Dengan kecepatan processor berFSB
200Mhz maka kecepatan memory standard akan dipacu pada 200Mhz X 2 =
DDR400 atau sama dengan kecepatan PC3200. Melakukan overclock
processor 10% saja dari kecepatan standard processor maka dibutuhkan
kecepatan memory pada kecepatan DDR440. Bila memory tidak mampu bekerja
pada kecepatan DDR440, pilihannya dengan menurunkan kecepatan
multiplier 1 step dibawahnya. Sehingga memory akan bekerja pada
kecepatan 365Mhz atau hampir sama seperti kecepatan PC2700. Karena
memory memiliki kecepatan DDR400, dengan kecepatan 365Mhz masih dapat
diterima atau dibawah kecepatan standard memory.
Keinginan yang umumnya hendak dicapai oleh para gamer
Keinginan
seseorang memiliki computer lebih cepat tidak lepas dari hardware
pendukung yang ada. Saat ini sudah banyak memory jenis premium
dipasarkan. Pilihan mengunakan memory jenis Premium memang tidak mudah.
Selain lebih mahal, memory dengan performa lebih tinggi dibandingkan
memory standard memiliki keistimewaan tersendir.
Kami
sempat menanyakan pada sebuah produsen memory terbesar saat ini.
Mengapa dibuat memory jenis premium (untuk overclock) dan standard.
Jawaban dari mereka sederhana.
Chip memory dibuat dengan beberapa model :
Pertama
adalah memory standard yang banyak dijual dipasaran. Memory standard
ditujukan pada end user. Umumnya chip memory standard dijual lebih
murah dan dirakit kembali menjadi memory module. Atau sudah dirakit
menjadi memory module dan dijual ke perusahan computer untuk digunakan
pada computer branded. Jenis memory standard diproduksi masal dalam
jumlah banyak sehingga biaya produksi lebih murah.
Jenis
kedua adalah memory yang dijual khusus. Biasanya memory yang dijual
khusus diperuntukan bagi perusahaan memory ternama. Perusahaan dengan
merek memory tertentu memproduksi module memory dan diberikan label
merek dari perusahaan pembuat module memory. Umumnya memory dengan
merek tertentu sudah memiliki jaminan terhadap kompatibel diberbagai
hardware. Jadi yang ditekankan adalah kompatible pada hardware yang
ada dipasaran
Ketiga
adalah memory berdasarkan pesanan untuk jenis Premium. Perusahaan
pembuat memory hanya membuat memory jenis Premium yang dipesanan dari
perusahaan OEM/merek perusahaan memory tertentu dalam jumlah besar.
Karena dibuat berdasarkan pesanan, walaupun memilik jumlah besar tetapi
tetap mahal karena memiliki kualitas. Memory Premium memang dibuat
dengan biaya ebih mahal. Selain memiliki daya tahan lebih tinggi,
kemampuan memory Premium tidak akan pernah didapat pada memory standard
dan hampir tidak pernah dijual langsung oleh pembuat memory itu
sendiri. Kriteria dari memory Premium memang lepas dari kebutuhan
memory standard. Biasanya dipasarkan dengan tingkat latency rendah,
atau memiliki kemampuan bekerja pada clock tinggi. Khusus bagi para
gamer, lebih memilih memory jenis premium. Jenis memory premium
umumnya memiliki ketahanan lebih tinggi.
Manfaat
ganda juga didapat dengan memory premium. Saat ini ada 2 pilihan
antara memory premium ber-latency rendah dengan ketahanan clock
standard dan memory premium yang mampu bertahan pada kecepatan clock
tinggi tetapi berlatency tinggi.
Untuk
mengunakan memory dengan kemampuan clock tinggi, lebih ideal
digunakan pada overclock. Tetapi memiliki kelemahan dengan latency
tinggi misalnya dinamai dengan PC4400 berlatency 2.5-3-3-6, sehingga
computer terlihat kurang responsif. Tetapi pada memory yang memang
lebih mampu bertahan pada clock tinggi dan mampu menerima voltage
diatas standard (kami sebut VDIMM). Pilihan ini memang harus diambil,
karena hanya jenis memory khusus inilah yang mampu mengimbangi kebutuhan
tranfer data antara memory dengan processor.
Kebalikannya
adalah memory premium ber-latency rendah. Memory jenis ini memiliki
fungsi ganda. Bila menginginkan sebuah computer dengan overclok tidak
terlalu tinggi disarankan tetap mengunakan memory ber-latency rendah
misalnya 2-2-2-6. Computer terlihat lebih responsif, karena memory
begitu cepat bekerja dibandingkan memory dengan clock tinggi dan
memiliki latency tinggi. Disamping efek respon yang baik pada memory
ber-latency rendah, pemakaian overclock masih dimungkinkan asalkan
tidak melebihi batas dari kemampuan maksimum memory. Dengan memainkan
latency lebih tinggi pada memory ber-latency rendah, masih
memungkinkan memory bekerja pada clock yang lebih besar. Misalnya
PC3200 dengan latency 2-2-2-5 pada kecepatan 200Mhz, masih mampu
bekerja pada 250Mhz dengan latency 3-3-3-6. Pilihannya terletak pada
sipemakai, apakah membutuhkan ketahanan memory pada tingkat clock
tinggi atau ingin mempertahankan kemampuan memory agar lebih responsif
bekerja.
Kenyamanan overclock dengan power supply bermutu (kelas premium)
Terakhir
adalah kemampuan dari power supply. Power supply premium memiliki
tingkat efisiensi tinggi serta proteksi baik sebagai fungsinya sebagai
power supply maupun keamanan bagi perangkat computer.
Power
supply premium memiliki beberapa fitur seperti overvoltage, overload,
short protection dan sebagainya. Sistem proteksi pada output voltage
sangat penting. Ketika power supply mengalami kelebihan beban, umumnya
voltage output akan meningkat. Pada posisi membahayakan, maka power
supply akan mematikan dirinya agar menjaga perangkat yang ada tidak
mengalami overvoltage.
Sistem
proteksi ini dibutuhkan bagi para overclock agar harta didalam
computer aman. Bila anda pernah menemukan sebuah mainboard dan
procesor terbakar karena power supply terus saja memberikan supply daya
ke computer. Itu adalah salah satu dampak dari kelemahan sistem power
yang digunakan.
Hal
tersebut mungkin jarang terjadi pada pemakaian power supply kelas
premium. Tentunya akan konyol bila seseorang mengunakan power supply
standard seharga 300 ribu, tetapi dipasangkan pada seperangkat hardware
yang harganya diatas 10 juta rupiah.
Tetapi
bagian terpenting adalah tingkat power efisiensi. Pada power supply
dikenal dengan power efficiency / efisiensi power (power factor)
sebagai perbandingan input dan output. Input adalah daya yang
dibutuhkan oleh power supply dari sumber listrik, sedangkan output
adalah daya DC yang dikeluarkan oleh power supply dari beban sebuah
computer.
Apakah
arti dari power effisien itu. power effisien adalah perbandingan
antara pemakaian input dengan hasil output yang dihasilkan. Bila
sebuah power supply memiliki power ratio 50%, artinya 50% power output
dihasilkan dari 100% input. Sebagai contoh, sebuah power supply
dengan daya 300W dengan ratio 50% maka maksimum output yang dihasilkan
adalah 150W.
Saat
ini sudah banyak produsen power supply jenis premium. Power supply
jenis premium umumnya memiliki tingkat power effisien sampai 65-85%.
Artinya daya yang dikeluarkan lebih efisien dibandingkan sebuah power
supply standard. Dengan label 400W dan power efisien 75%, artinya
output power yang dapat diberikan ke perangkat hardware mencapai
tingkat maksimal 300W DC dengan kebutuhan daya listrik 400W AC. Dengan
melakukan overcloking baik VGA maupun Processor, kebutuhan daya akan
meningkat. Ada baiknya anda melihat kembali berapa kemampuan power
supply terhadap beban hardware. Menyediakan power supply standard dan
tingkat power effisien rendah hanya akan memboroskan daya listrik dan
mengacaukan analisa anda ketika melakukan overclock
Dengan
artikel diatas, diharapkan pembaca sudah mengenal lebih jauh tentang
hardware khususnya untuk pemakaian overclocking. Diharapkan juga anda
tidak menganggap bahwa overclock adalah sebuah kegiatan gila yang
beresiko. Siapapun dapat membuat sebuah computer lebih cepat dari
standard. Overclock bukanlah kegiatan untuk merusak hardware, tetapi
hanya meningkatkan performa computer agar bekerja lebih baik.
Overclock
tidak hanya bertujuan untuk membeli processor murah untuk
menghasilkan kecepatan yang sama dengan processor yang lebih cepat dan
mahal. Tetapi memaksimalkan perangkat seluruh harware yang ada, untuk
bekerja semaksimal mungkin. Dampaknya, sebuah computer impian anda
yang lebih nyaman, lebih cepat, dan lebih responsif agar dapat
dinikmati.